
Harga minyak mentah berjangka AS berakhir naik 79 sen atau 1,6 persen, pada $ 51,03 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 95 sen, atau 1,8 persen, ke $ 54,07 per barel pada 02:33 (1833 GMT).
Kedua kontrak mencapai tingkat tertinggi
sejak 8 Maret. Minyak mentah mencapai posisi terendah empat bulan akhir
bulan lalu tapi telah pulih 8 persen sejak saat itu dengan harapan
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya akan menurunkan
produksi di bawah kesepakatan yang dicapai tahun lalu.
Permintaan naik menjelang musim panas di
pasar-pasar utama, termasuk Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar
dunia, di mana analis memperkirakan data industri minggu ini akan
menunjukkan penurunan persediaan minyak.
Persediaan produksi minyak mentah dan
minyak AS mungkin jatuh pekan lalu setelah naik selama dua minggu
berturut-turut, survei Reuters menunjukkan.
Namun persediaan global masih tinggi.
Analis mengatakan OPEC memerlukan lebih lama dari yang diharapkan untuk
memperketat pasar minyak namun data terbaru menunjukkan proses itu
sekarang berjalan dengan baik.
Produksi minyak mentah Libya meningkat
setelah perusahaan milik negara National Oil Corp mengangkat force
majeure pada beban minyak Sharara dari terminal Zawiya, sumber
mengatakan kepada Reuters.
Dinihari tadi, setelah pasar minyak AS
tutup, American Petroleum Institute (API) melaporkan data persediaan
terbaru untuk pekan yang berakhir 31 Mar membukukan penurunan 1,83 juta
barel. Hasil ini menyusul peningkatan dari 1,91 juta barel minggu lalu
dan hanya penurunan ke 3 dalam 3 bulan terakhir. Perkiraan konsensus
adalah untuk penurunan kecil di persediaan mingguan sekitar 0,3 juta
barel.
Persediaan bensin mencatat hasil
penurunan 2,56 juta barel setelah menurun 1,10 juta barel minggu lalu.
Persediaan distilat menurun 2,09 juta barel, sangat mirip dengan hasil
penurunan yang tercatat minggu sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik terpicu penurunan
persediaan mingguan minyak mentah AS yang dilaporkan API. Harga minyak
mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 51.50-$ 52.00, dan
jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 50.50-$ 50.00.
Sumber : Vibiznews
0 komentar