Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu harga minyak mentah mengalami peningkatan yang mantap setelah sempat mengalami pergerakan yang sideways pada sesi perdagangannya (28/9). Harga komoditas ini melanjutkan kenaikan untuk dua sesi berturut-turut didorong oleh kinerja bursa saham Wall Street.
   Harga sempat membukukan kenaikan sebesar 2 persen pada pertengahan sesi perdagangan. Tetapi harga komoditas ini harus mengalami retreat sehingga ditutup di bawah level harian tertinggi yang sempat dicapainya. Baker Hughes menunjukkan bahwa operasi pengilangan di Amerika Serikat pekan lalu kembali berkurang 4 unit.
   Para pelaku pasar masih pesimis mengenai kelanjutkan kinerja harga minyak mentah. Banyak yang memperkirakan bahwa pekan ini harga komoditas minyak mentah akan kembali mengalami tekanan jual dan bergerak ke level 40 dollar per barel.
   Harga minyak mentah untuk kontrak Oktober yang jatuh tempo pada penutupan perdagangan dini hari tadi mengalami peningkatan sebesar 79 sen atau setara 1,7 persen di posisi 45,70 dollar per barel. Harga minyak mentah Brent ditutup naik sebesar 45 persen pada posisi 48,62 dollar per barel.
   Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia berpotensi untuk mengalami retreat teknikal yang akan membawa harga ke teritori negatif. Sentimen negatif masih mendominasi pada perdagangan hari ini. Pada awal perdagangan harga minyak mentah terpantau masih bergerak terbatas di level 45,38 dollar per barel.
   Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 47,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 48,00 dollar. Jika terjadi pergerakan yang justru berbalik melemah harga akan menemui support pada posisi 44,00 dollar dan 42,00 dollar.

Sumber : Vibiznews

0 komentar

Posting Komentar